Rabu, 11 Januari 2012

Mungubah Takdir


MENGUBAH TAKDIR
Oleh : Nur Saniah lubis

            Takdir… Begitulah kata-kata yang sering kita dengar ketika orang mendapat suatu musibah atau ditimpa kejadian yang tidak disukai. Apakah itu suatu solusi yang meringankan perasaan seseorang ketika ditimpa musibah, tapi itulah suatu ungkapan yang sering kita dengar. Sebenarnya apa sih takdir itu?  Apakah ia sama dengan nasib atau kata lain yang yang telah ditetapkan tuhan sebelumnya.
            Dalam buku yang berjudul  yang Berjudul Merobah Takdir, disini akan dipaparkan konsep takdir dikorelasikan dengan kehidupan zaman moderen sekarang. Takdir merupakan ketetapan tuhan yang didahului sebab akibat, maka merupakan suatu kesalahan fatal ketika dikatakan bahwa suatu  takdir dikatakan ketetapan yang telah ditentukan sebelum manusia lahir dan manusia tidak dapat memilih sesudahnya, hanya berbuat sesuai yang telah ditetapkan Allah, dilihat secara sepintas hal ini tidak adil, masak.., Allah menciptakan manusia seperti robot yang tidak bisa memilih, ini merupakan sifat yang mustahil bagi Allah melakukan suatu perbuatan yang sia- sia, seperti faham yang dianut kaum jabariah.
            Berbeda lagi dengan faham yang dianut kaum qodariah atau mu’tazilah, dalam faham ini seolah-olah manusia berkehendak secara mutlak tanpa ada campur tangan Ilahi, faham ini sangat menyalahi. Maka konsep takdir yang disebut disini lebih cenderung kefaham yang memadukan  kedua konsep tersebut yakni manusia bebas berkehendak tetapi manusia tidak memiliki hak untuk menentukan hasil. Manusia hanya memiliki kehendak dan usaha sedangkan penentuan hasil sepenuhnya ditangan Allah.
            Sebenarnya ketetapan Allah yang kita kenal dengan kata takdir itu merupakan merupakan gambaran dari rukun iman keenam, beriman kepada qodha dan qodhar, qodhar merupakan ketetapan allah yang tidak dapat diganggu gugat misalnya seorang dilahirkan sebagai laki-laki, itu merupakan qodhar yang harus diterima, tetapi walau pun demikian qodhar ini juga tidak tanpa sebab akibat, yakni usaha atau peristiwa- peristiwa yang dilakukan orang tua sebelumnya yang dinamakan qodha atau usaha. Kesimpulannya qodhar adalah ketetapan awal berupa kapasitas sedangkan qodha usaha dan hasilnya berupa takdir.
Maka kita bisa merobah takdir kita kepada yang lebih baik, kita bebas memilih sikap hidup kita sendiri degan langkah-langkah sebagai berikut :
·         Usaha sekuat tenaga
·         Doa yang tulus penuh harapan
·         Kesabaran dan ketekunan
·         Tawakal kepada allah

2 komentar:

  1. Silahkan tinggalkan komentar untuk memperdalam ilmu dalam bahasan tentang takdir ini...

    BalasHapus
  2. Tambahan seperti dari buku yang saya baca, salah satu ulama muktazilah mengimani bahwa tuhan menganugrahkan kita taqdir yang umum dan kita manusia yang menentukan taqdir yang khusus. seperti, tuhan sudah memberikan kita kebahagian dan penderitaan. manusialah menentukan jalan nya bagaimana untuk sampai kepada kebahagiaan atau penderitaan.

    BalasHapus